Aku mengais-ngais yang ada dibelakangku
Oh, lucu saat aku tersadar bahwa ternyata aku menunduk sepanjang jalan dan meniti setiap Nike mu yang menapak
Aku terlihat ah, sangat udik dan cupu!
Aku menampar-nampar langit untuk menepis suara angin yang meniup-niupkan cibiran
Ini caraku teman-teman, agar aku tak tersesat paling tidak
Aku sendiri saja di suatu pagi
Sehingga aku merasa sedang tersesat
Aku pengunjung asing? Tidak, aku mengenali tempat ini karena ini sudutku, orang menyebutnya tujuan
Seseorang terlihat sangat tinggi, dan bagaimana bisa seseorang yang lain terlihat rendah pada acuan yang sama?
Lalu aku mencari yang pas
Yang tidak terlalu banyak tersenyum, tidak juga yang lebih suka bersimpuh.
Sepanjang hari aku menyusuri lorong-lorong dengan angka-angka yang berputar konstan
Tak banyak berubah, aku masih tetap aku rupanya
Aku masih meyimpan bungkus permen di saku celana hingga ibuku mencucinya
Ah~ Cerita masih panjang dan aku ingin segera mengakhirinya
Maka ku akhiri
Sekarang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Komentar Darimu:
Posting Komentar