Selasa, 24 Desember 2013

Tweet Kahim

0 Komentar Darimu
Haiiiiii~ Hujan terus nih dari kemaren. Kebetulan aku tinggalnya di Malang, nah saat musim hujan seperti ini, suhu uadaranya jadi dingin buangeett! Sampa-sampai kalau aku keluar rumah, wuuuuiihh! PUTIH! Salju meeenn di Malang hujan saljuuuu!!

Well yah, musim hujan kayak gini sudah bisa ditebaklah ya, kaum-kaum berhati gundah pasti lagi di pojokkan deket jendela sambil menatap nanar ke arah luar. Tapi nggak cuma itu, mereka juga pasti lebih produktif dalam kegiatan tulis-menulis. Nggak peduli mau nulis di diary, di sosial media atau di lembaran duit seribuan yang penting mereka menjadi gemar menulis.

Namun ada juga orang-orang yang meski nggak musim hujan kayak begini, mereka gemar menuliskan hal-hal yang aduhaiii~ Misal nih ya, mas Umar. Dia Kahim kuuuu :* Gokil banget sumpah kocak orangnya.

Oke, lupakan yang barusan. Kita pakai contoh mas Umar. Mas Umar dikenal sebagai pribadi yang handal dan ulet dalam bekerja *ini apaan siiih -_____-"*

Mas Umar itu sehari-harinya kocak. Aku aja sampe nggak bisa ngebedain dia lagi serius atau becanda. Detik ini dia (kok manggilnya "dia" sih -_-. Nggak sopan banget, mas Umar kan udah jadi Kahim. Panggilnya "beliau" dong!) -ehm beliau maksud saya- serius, detik berikutnya udah kocak lagi. Emang kocak sama koyak beda tipis sih, jadi ya gitu deh. Sesuatu terjadi pada diri orang-orang kocak akibat koyakan, hingga tak semuanya berfungsi secara normal. Jadi ya gitu mereka bisa menjadi sangat gila. God bless funny people!

Balik lagi ke topik awal, bahwa mas Umar adalah orang kocak di kesehariannya. Tapi siapa sangka kalau dia juga bisa syahdu banget. Bicaranya jadi bijaksana, tiap analoginya mengandung seribu makna *tsaaahh!
Nggak percaya? Nih aku kasih beberapa contoh tweetnya dia eh beliau yang wasyuuu~

=> "Kau dan nyanyianmu membuat bumi dan waktuku menyatu dengan kematian yang hidup"
=> "Dan hal-hal yang berbau romantis itu tak indah di mata sang penakluk hati"
=> "Selayaknya hujan, kau adalah darah yang tak pernah berhenti mengalir dalam nadiku hingga nanti waktu berhenti"
=> "Mereka itu seperti sampah, dan gw gak pernah menganggap sampah"

Gimana? Asoy banget nggak tuuuh? :3

Ada juga tweet-tweetnya yang gokil. Nih:
~> "Tweeps, bahasa kromonya kentut apa?" Ini tweet nadanya polos banget sumpah.
~> "kalo gw ketemu pahabol, gw cubit pipinya hahaha"
~> "Pengalaman pertama stand up, aneh. Kaya beli kaos merk terkenal sekali pake langsung robek di bagian ketek --"" Nah ini tweet pasca dia stand up didepan maba. Dan nggak lucu!! HA HA HA HAA.(terdengarlah suara aliansi tawa bentukan maba)

Well segitu aja deh ya. Buat yang pengen kenal sama orangnya, langsung aja FOLLOW DISINI :) Kalo nyesel, jangan di unfoll, block aja langsung XD

Sabtu, 14 Desember 2013

Pelantikan, "Aku Ingin Bunuh Anak Palhisma" (Part II)

0 Komentar Darimu
Well yeah, aku njaluk sepuro rek, kalau part IInya molor sekitar tiga tahun. Bukan apa-apa, aku nggak akan pakai alasan kalau aku sibuk, kok. Ah karena itu kemenyek sekali :3 Pekerjaan ini molor karena aku ingin merasakan sensasi menuliskan lagi kenangan indah yang telah berlalu.

Jangan khawatir, meski hampir tiga tahun semuanya telah berlalu, kenangan yang satu ini tak akan terlupakan meski seribu tahun lamanya :') Terpatri indah di dalam sini kalau kau tahu *sambil nunjuk dada*

Wes moco part I ne kan ya? Kalau belum baca disini.

Jadi, pas abis push up itu, aku keringetan. Plis, tanahnya kan becek berlumpur gitu, jadi pas aku ngusap keringet di wajah, ledhoke nemplek cuuurr ndek raiku -,- Koyok arek ulang tahun ilo. Cuman bedanya arek ulang tahun iku ditoleti krim kue, sedang aku pakai lumpur.

Suasana saat itu sudah hampir gelap. Gak ngerti yo jam piro, hampir maghriblah pokok e. Suhu udara dingin, tapi aku merasa sumuk, kan habis puuuush uuupp~

"Saiki pembagian kelompok!" teriak salah seorang senior cewek. Oke, pembagian kelompok. Semoga kelompokku arek e enak-enak. Sing gelem nggawakno carrierku misalnya ._.

"Kelompok siji! Angga, Almira, Risa, Gopal! Pendampinge Rofi!"

Whhaattt?? Pendampingku Rofffiiiiiiiikkk??? Emm yo gak popo seh. Flash back aja, Rofik itu temenku jaman-jamane MOS biyen. Sek iling aku, pas MOS biasalah kan onok semacam petunjuk2 ngono ya gawe barang bawaan untuk keesokan harinya. Nah clue nya adalah "bawalah 5 permen buah ketela". Ketebak kan, kalo itu clue yang mengarah pada permen fruitelaa. Namun apa yang terjadi?? Besoknya dia bawah lima buah ketela! Ketela! Telo godog ilo digowo nang sekolah. Oke ._.

Setelah kelompok dan pendimpang ditentukan, kami berjalan beriringan dengan pendamping masing-masing. Tiap kelompok diberi jarak sekitar 100meter-an. Kami menyusuri jalan setapak yang sepertinya baru dibuat kurang dari seminggu ini. Salut pol gawe panitia acara pelantikan iki sing sampek mbabat alas koyok ngene. Sumpah keren cak tapi yo ngono, raine mbok biasa ae -,-

Sek-sek to be continued soon. Sorry yo kepotong maneh :"(

Senin, 09 Desember 2013

Sekerat Wajah Tadi

0 Komentar Darimu


Diluar nampaknya hujan sedang hobi menginvasi bumi. Sedari tadi untaian airnya tak juga terputus. Deras. Deras sekali. Jauh didalam suara gemuruhnya, terdengar sayup-sayup suara rintihan yang tertahan. Tunggu.., ini bukan suara rintihan. Ini suara tawa yang aneh. Sulit untuk dipastikan hingga aku sendiri merasa tak yakin.

Hmm kurasa ini lebih mirip dengan suara tangis yang berusaha disembunyikan dengan tawa. 

~~**~~

“Hahaha bisa aja. Ya enggaklah hahaha.”

“Udaaah, ngaku aja.” Ejek teman yang lain.

“Hahaha apaan sih hahaha.”

Lalu diam. Lalu tertawa lagi. Lalu diam lagi. Sebentar, kalau tidak salah, saat jeda diammu barusan, apa kau mengatupkan rahangmu dengan erat? Apa kau menatap lurus kearah laptop dengan tatapan tajam? Lalu mengapa saat kau tertawa, seketika ekspresi anehmu itu hilang? Lalu muncul lagi saat kau terdiam dan begitu seterusnya. Ada apa?

Tak mungkin yang lain, kau pasti sedang menyembunyikan sesuatu. Ah, benar-benar penipu. Bagaimana bisa kau berpura-pura sedang tidak terjadi apapun sedang didalammu kau remuk. Look, you’re not that great.

Sudahlah aku tahu kalau kau menyukainya bahkan sudah sejak lama.

Hahaha jangan melihatku seperti itu. Aku mengamatimu, kau tahu? Semuanya. Salah satunya aku mengamati bagaimana caramu mengajaknya bicara. Jika berhadapan, jarak kalian tak  pernah lebih dari dua jengkal! Mungkin itu sebabnya kau selalu mengambil tempat duduk tepat sebaris di depan atau dibelakangnya. Agar kau bisa berbicara dengan jarak yang lebih dekat sambil menarik kursimu maju atau mendorongnya mundur. Dan itu cukup dengan alibi kalau kau ingin membicarakan sesuatu yang penting dan rahasia. Huh iya kan?

Jadi percuma saja kau sembunyikan. Biarkan saja semua yang ada didalam dirimu terrefleksikan keluar. Bukankah melelahkan jika harus terus menerus membendung sesuatu yang ingin keluar?

~~**~~
Suara air yang turun tak lagi bergemuruh. Hanya tinggal gemerisik tetesan-tetesan tipis yang jatuhnya bergandengan. Serta beberapa tetesan berbulir tebal yang menetes dari penggiran genteng. Namun suara tawa yang aneh tadi masih terdengar. Ah, rupanya ia masih menangis dalam tawanya. Dasar penipu ulung.



 

Say yeah!! Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template