Haha aku bahkan tak mampu mengartikan mata itu. Sungguh kau terasa sangaat maya walau sebenarnya ada. Asap. Kabut. Angin. Atau apapun nama benda-benda lain yang sejenis. Kau nyaris tak mungkin terengkuh. Tapi entah, mengapa harapan selalu saja uncul dari setiap senyummu?
Aku membuka pintu dimusim gugur. Tak ada apapun kecuali daun yang terhempas berserakan. Kupungut, kurangkai. Setelahnya kubingkai.
And we say yeah!
With fits flyin' up in the air.
0 Komentar Darimu:
Posting Komentar